Rabu, 19 November 2014

Apa Yang Kau Tanam, Itulah Yang Kau Petik

Sebuah pepatah mengatakan "Apa yang kau tanam, itulah yang kau petik". Bila kita kaji lebih mendetail, ini adalah sebuah penjabaran hukum sebab akibat, yang artinya apabila kita berbuat sebab buruk, maka kita akan mendapat akibat yang baik. Sebaliknya apabila kita berbuat buruk, akibatnya tentu buruk juga. Yang berkaitan dengan hukum sebab akibat disini adalah bahwa semua perbuatan dan tindakan kita yang kita lakukan di dunia ini pasti akan ada akibatnya.

Sesungguhnya hal ini langsung kembali ke diri kita sendiri. Hal ini dapat diketahui, kalau kita bisa mengambil hikmah dan menganalisa setiap kejadian yang kita alami dan menghubungkannya dengan perbuatan-perbuatan yang pernah kita lakukan sebelumnya. Sebenarnya alam telah memberi contoh kepada kita, bahwa apa yanh diterima alam, itulah yang akan diberikan ke manusia. Contohnya, ada banjir karena keseimbangan alam terganggu, penebangan hutan liar, pembuangan sampah disembarang tempat, dan lain-lain.

Jika kebaikan yang kita berikan, balasanya adalah kebaikan juga. Dan apabila kejahatan yang kita berikan, maka akibat dari kejahatan tersebut akan kembali ke diri kita sendiri. Maka kejadian di masa lalu yang pernah kita perbuat, akan berhubungan di masa yang mendatang. Hal ini tidak keluar dari hukum sebab akibat.

Hidup ini langkah dari bangun mimpi. Dimana kita berjalan melangkahi tahap demi tahap setiap detik, menit, dan masa. Ketika kita berada disuatu langkah yang ditunjukan untuk membuat pola barisan yang disebut ladang tempat nanti mengambil hasil dari apa yang kita tanam diladang itu. Maka tanamlah segala sesuatu yang indah, baik, positif, dan berguna yang sekiranya nanti takala ladang itu menua hasil.

Dalam Islam, hukum sebab akibat itu dapat digambarkan apabila kita mengalami suatu musibah, maka itu disebabkan karena perbuatan kita sendiri. Hal ini seperti tertulis dalam firman Allah SWT. "Dan apa saja yang musibah yang menimpa kamu, maka adalah disebabkan oleh tanganmu sendiri" (QS: Asy- Syuura [42]:30).

Semoga kita termasuk orang yang sungguh-sungguh bekerja sebaik mungkin untuk akhirat nanti. Bila kita menanam amal baik, buah yang kita panen akan baik pula. Begitu pun sebaliknya, jika yang kita tanam amal buruk, maka buah keburukan lah yang akan kita panen. Karena itu maka marilah kita menanam amal baik sebanyak-banyaknya.
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Harap berkomentar & ikuti bloggerku ya